
Suksesnya penyelenggaraan Muktamar NU di Makasar beberapa waktu yang lalu membawa kabar baik bagi warga Nahdliyyin Libya. Meskipun hanya mengutus dua wakilnya untuk menghadiri Muktamar tersebut, namun suasana seru acara juga tercipta di lingkungan Nahdliyyin Libya. Jauh sebelum pelaksanaan Muktamar di Makasar, PCINU Libya sudah menyelenggarakan jejak pendapat untuk memilih siapa yang berhak memikul amanat kaum Nahdliyyin.
Salah seorang pemilik channel hiburan Astro Oasis, Izelan Basar, pernah melontarkan hal yang menarik: "Program agama ibarat cokelat yang asalnya dari choco dan rasanya semua sama. Yang membedakan adalah bahan tambahan seperti kacang atau kismis dan cara pembungkusannya…". Dalam kesempatan yang sama dia menambahkan ‘’Ajaran Islam tidak berubah, tetapi penyampaian serta persembahan ilmu itu yang membedakannya". Demikianlah pendapat Izelan Basar ketika diwawancarai seputar suksesnya program acara keagaamaan di channel yang ia punya. Nampaknya Izelan menyadari akan pentingnya dakwah Islam dan berusaha berpartisipasi aktif sesuai dengan keahliannya dalam majal ini.
NU adalah sebuah organisasi sosial keagamaan yang dari awal tidak malu-malu mengusung Islam yang beratributkan tradisi lokal. Karenanya tidak heran jika NU lebih sering menampakkan Islam khas lokal yang oleh KH Abdurrahman Wahid diberikan label " Pribumisasi Islam". Islam khas lokal inilah yang sering disalahartikan oleh sebagian masyarakat karena dinilai telah menjauhkan Islam dari kemurniannya. Namun perbedaan persepsi semacam itu merupakan hal yang wajar-wajar saja selama tidak mengarah pada sikap konfrontatif antara kedua belah pihak.
Seorang kawan pernah bertanya kepada penulis : pantaskah kita berbangga dengan NU kita? Sebagai warga NU penulispun tak ragu untuk menjawab dengan jawaban yang positif. Namun, jawaban spontan dari penulis tadi nampaknya belum cukup memuaskan sang penanya. Penulis tentu butuh argumen yang tepat alias jitu sehingga minimal bisa memberi titik awal kepada penanya agar lebih mantap dalam memperdalam NU berikut kekayaan tradisinya, karena kekayaan tradisi NU telah menempatkan jam'iyyah ini tidak pernah kering untuk ditulis dan dikaji. Sudah begitu banyak makalah-makalah maupun seminar-seminar diselenggarakan sebagai upaya untuk memetakan pola pikir makhluk bernama " Nahdlotul Ulama" agar kaum nahdliyyin yang jumlahnya fantastis itu tidak kebingungan dalam memahami jami'yyah ini.
Tanggal 14 Februari merupakan hari yang special bagi mereka yang ingin menunjukkan kasih sayangnya kepada orang terdekatnya. Hari yang biasa kita kenal dengan nama Hari Valentine ini memang menimbulkan efek positif maupun juga negative di(sebagian) kalangan muda. Berbagai variasi cara ditempuh demi menyampaikan "maksud baik" berupa saling berbagi kasih, mulai tukar-menukar hadiah, coklat dan lain sebagainya. Namun bagaimana sikap muslimin dan muslimat kita? bagaimana dengan ikhwan dan akhwat kita? bagaimana juga Islam memandang Valentine berdasarkan sudut pandangnya?
Kreatifitas selalu menjadi hal yang terus didengungkan dalam kehidupan berorganisasi. Karakteristik suatu perkumpulan bisa disebut sebagai organisasi eksis_ di samping mempunyai tujuan yang jelas_ adalah apabila ada kreasi dari anggotanya untuk memajukan perkumpulan yang ada, dan bukan memanfaatkannya sebagai wadah kumpul belaka. Organisasi tanpa kretifitas sudah pasti akan mandeg dan tinggal menuju ajal. Maka, ide kreatif adalah mutlak bagi setiap organisasi. Kreatif tidak serta merta saya artikan dengan memulai sesuatu yang baru, tidak pula saya artikan dengan penemuan-penemuan penting. Titik berat dari kata kreatif di sini adalah gagasan yang mengarah kepada usaha untuk menjaga eksistensi organisasi di tengah-tengah perkembangan jaman. Sehingga kreasi tersebut bisa dalam bentuk ide baru, penemuan baru, terobosan baru, dsb; dan bisa juga dalam bentuk: penyempurnaan kegiatan, format ulang suatu acara, kaji ulang suatu program, mengkondisikan program lama dengan tantangan baru yang ada, mengembangkan kinerja, membuat kemasan yang berbeda dari sebelumnya, cara yang berbeda, metodologi berbeda, dsb. Intinya, kreatif dalam konteks ini tidak menafikan warisan-warisan lama yang relevan untuk dipertahankan.
Designed by EZwpthemes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft